Pada 2005, Indonesia dilanda demam novel Ayat-Ayat Cinta (AAC). Sebelum dicetak menjadi novel, cerita yang mengambil setting utama di Mesir itu lebih dulu dimuat secara berseri di harian Republika. Novel ini dengan segera menyaingi novel-novel yang bergenre teenlit yang kala itu juga membanjiri pasaran. Tak disangka AAC meledak dan menjadi spirit baru. Dunia buku, khususnya novel, kembali bergairah.
Saking hebohnya dan sedemikian sering
jadi perbincangan dan ulasan di kalangan publik, ada rumah produksi yang
bersedia memfilmkan novel itu dengan judul yang sama. Film ini
mengulang sukses besar novelnya dengan menjadi box office di tanah air. Bioskop-bioskop yang menayangkan AAC penuh sesak saat premiere.
Antrean panjang penonton terlihat di berbagai bioskop di Indonesia.
Mulai pelajar, ibu rumah tangga, hingga anggota dewan ramai-ramai
menonton film tersebut. Sebuah sukses yang kelak juga dialami oleh novel
laris lainnya, Laskar Pelangi, yang juga meraup keuntungan besar dari filmnya.
AAC bercerita dari tokoh utama
Fahri, mahasiswa asal Indonesia Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Tokoh
lainnya adalah tetangga Fahri, yakni Maria, penganut Kristen Koptik.
Tokoh sentral lainnya adalah Aisha. Dari tiga tokoh inilah alur cerita
bertaut dengan apik. Kang Abik –sapaan Habiburrahman sang penulis novel
ini- juga pandai membawa pembaca seolah-olah ikut menyusuri dan
menikmati keindahan Negeri Firaun. Jika ingin mengetahui jalan ceritanya
lebih lanjut, silakan klik Download Novel AAC
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar yang telah diberikan oleh pengunjung, komentar anda adalah motivasi bagi saya..
thank you very much